Menunggu,
Di persimpangan hati memendam kata
Melaju takhenti, atau aku terkejar
Berharap tak banyak kata
Hanya sepatah penyempit rindu
Untuk kau malaikat yang rupawan
Walau nyata memang tak berparas
Aku menangis di persimpangan hati
Berlari untuk memeluk, dari lesatan busur hujan
Kau tak perlu tahu pedih dari sang pecinta, perindu
Aku tak ingin kau tahu bahagianya mencintai dari pada dicintai
Aku menunggu sampai sepi
Menangisi bukan dengan air mata
Walau beribu penat bertanya tanpa bisa terjawab
Kemana langkahan malaikat kecilku
Yang mencari sayap tuk kembali terbang
memang aku tak mempunyai buluh tuk kurajut jadikan sayap
Sabarlah, karena ku yakin kau tak sesabar aku
Ketika setiba nanti ada sepatah kata harus kau jawab
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar