Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Kamis, 28 Mei 2009

cerita situ gintung

Fajar itu,
Di danau setu gintung yang tenang
Ada cerita tentang gundukan batu cadas tua
Merintih tak kuat bercekcok dengan tetangganya
Sudah berpuluhan tahun lamanya menghuni
Di balik lelapnya desa
Kala itu hujan hari demi hari menjadi-jadi
Gundukan batu tak kuat menahan amarah sang karib
Tentang ketidaknyamanan yang selau dikomersilkan
Membugilkan tubuh di balik renta mata sang takdir

Akhirnya tanggul itu jebol
Beratus ratus meter kubik air
menghujani luluhlantahkan isi desa
Berjuta nyawa berteriak tercabut paksa
Kaki-kaki besar berlarian mencari kaki-kaki kecil
Dari dahsyatnya telapak maut
Sekejap hening tanpa suara
Rata tak tertata, setu gintung pun menjadi cerita
Di dalam media masa

Ratusan orang menduyun menghampiri buah tragedi
Mata-mata sepasang mata mendelik
Berpuluh raga terbaring tak berdaya diceraikan nyawa
Tangis sanak meledak sampai singgasana angkasa
ratusan manusia berduyun sibuk
Membantu mempublikasikan ke mata dunia

: Bukan itu kubutuhkan…
teriak sang nyawa
apa ini cara barumu menjadikanku aktris
beriaskan lumpur tergincu amis darah…
aku tak butuh itu saudaraku
tolong carikan aku di balik puing yang membisu
Dikedalaman lumpur menggagu
Di anak-anak sungai sedang mencari ibu
Lalu temukan aku kepada yang mencari

Tolong,
hanya itu permintaanku
sederhana selayaknya kelak nanti kau mati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar